Rabu, 23 Desember 2009

Pesawat Airbus Bakal Menggudang, GMF Bangun Hanggar

Kejelian mengantisipasi pasar menjadi salah satu andalan PT Garuda Maintenance Facilities (GMF) AeroAsia dalam berbisnis. Lantaran membaca gelagat bakal ada lonjakan kebutuhan jasa perawatan dan perbaikan pesawat-pesawat produksi Airbus, GMF berencana membangun fasilitas maintenance, repair and overhaul (MRO), tahun depan.

Untuk itu, kini GMF sedang berusaha menggandeng PT Angkasa Pura II (AP) untuk menggarap proyek itu. Kalau tak ada kendala, GMF akan membangun hangar tersebut pada akhir 2010 di kawasan Bandara Soekarno-Hatta. "Kami mengajak AP sebagai calon mitra yang diharapkan bisa memberikan sinergi. AP, kan, penguasa lahan di sana. Lagipula kami sama-sama BUMN. Semoga saja hitungan bisnisnya bisa masuk bagi mereka," kata Direktur Utama GMF Richard Budihadianto, Selasa (22/12).

Menurut Richard, keputusan GMF untuk melibatkan perusahaan lain diluar perbankan dan lembaga keuangan karena GMF masih terus menggodok skema pengembangan hangar tersebut. "Apakah cukup leasing atau sewa saja, ber-partner sama-sama membawa dana dan teknologi, atau cukup kami mendapat financing dari perbankan," kata Richard. Ia menghitung, paling lambat pertengahan tahun depan atau paling cepat kuartal pertama 2010 sudah ada keputusan.

GMF juga tengah menjajaki kemungkinan mendapat kredit dari tujuh bank dan lembaga keuangan untuk proyek tersebut. "Salah satu bank dalam negeri yang kami ajak bicara adalah BNI untuk financingnya saja," katanya.

GMF ingin membangun MRO Airbus karena bakal banyak Airbus beroperasi di Indonesia. Indigo Partner, induk usaha Mandala Airlines, misalnya, berkomitmen membeli 60 unit pesawat Airbus baru. AirAsia, Batavia Air, serta Citilink juga akan mengusung Airbus. “Akan ada 200-an Airbus dioperasikan di Indonesia," kata Richard.

Kini, GMF memiliki hanggar berdaya tampung 12 pesawat. Jika hangar anyar beroperasi, hangar GMF bisa menampung 28 pesawat. Tahun ini, laba usaha GMF hanya mencapai Rp 40 miliar, meleset dari target sebesar tak mencapai target Rp 70 miliar. (kontan online.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar