Selasa, 15 Desember 2009

Indonesia Tunda Open Sky ASEAN

Menteri Perhubungan (Menhub) Freddy Numberi memastikan Indonesia akan meminta penundaaan untuk terlibat secara penuh dalam kebijakan udara terbuka (open sky policy) di ASEAN. Saat menyampaikan Evaluasi Kinerja Departemen Perhubungan, Sabtu (12/12/09), ia akan mengatakan penundaan akan dibahas dalam pertemuan tingkat menteri transportasi ASEAN berikutnya dalam waktu 6 bulan.

Alasannya karena Dephub harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum menghadapi tahapan liberalisasi udara ASEAN secara penuh untuk penumpang dan barang pada 2015. Tambahnya lagi, jika tidak siap maka penerbangan nasional akan justu dilayani oleh mereka (negara-negara ASEAN lainnya).

Persiapan tidak hanya regulasi melainkan bandara mengingat Indonesia lebih repot mengingat ada 26 bandara internasional jika dibandingkan Singapura yang punya 1 bandara Internasional dan Malaysia sebanyak 5 bandara. Menhub kembali menegaskan untuk Open Sky ini harus menghormati keputusan dan perundangan pada negara yang bersangkutan.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Dephub Herry Bakti, pembahasan kembali masalah open sky ASEAN kemungkinan akan dilakukan pada April 2010 pada ASEAN Summit di Hanoi atau pertemuan tingkat menteri pada November 2010 di Brunei. Sebelumnya pemerintah mungkin mengeluarkan keputusan menteri tentang jumlah bandara Internasional yang siap untuk open sky yang diperkirakan ada 3-5 bandara. (SS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar