Rabu, 23 Desember 2009

Badai Salju di Eropa, 80 Tewas, Ratusan Penerbangan Dibatalkan

Jumlah korban tewas akibat badai musim dingin yang melanda daratan Eropa mencapai 80 orang sampai Senin (21/12/2009). Badai ini menyebabkan kekacauan dalam sistem transportasi menyusul rusaknya kereta api cepat Eurostar lebih dari tiga hari ini.

Lebih dari 10.000 penumpang kereta cepat dari London ke Paris tak bisa berangkat dan ratusan penerbangan yang melintasi daratan Eropa terganggu. Sejumlah kecelakaan dan padamnya listrik menambah dampak badai ini.

Sebuah mobil tergelincir di jalan licin dan masuk ke rel kereta, menyebabkan kereta komuter Paris terguling sehingga melukai 36 orang, kata polisi. Tiga orang penumpang terpaksa dievakuasi dari kereta itu.

Sementara itu, kereta lainnya menabrak penyangga di Zagreb, ibu kota Kroasia, melukai 52 orang. Penyelidik Kroasia menyalahkan suhu udara minus 17 derajat celcius yang menyebabkan rem tidak berfungsi, demikian laporan stasiun televisi nasional. Temperatur udara minus 33,6 derajat celcius dilaporkan dirasakan di Bavaria.

Di Polandia, penguasa setempat menyebutkan, 42 orang, sebagian besar tunawisma, meninggal dunia karena kedinginan akibat suhu udara di bawah 20 derajat celcius lebih dari tiga hari terakhir ini.

Ukraina melaporkan pula, 27 orang tewas, sementara enam orang tewas akibat kecelakaan di Jerman dan tiga di Austria. Perancis melaporkan pula, sedikitnya dua tunawisma meninggal dunia, dan perusahaan listrik nasional padam sehingga menyebabkan 2 juta orang tak bisa menikmati listrik.

Banyak penerbangan dibatalkan di Perancis, Jerman, Belanda, Portugal, dan Spanyol. Sejumlah jalan bebas hambatan yang melintasi daratan Eropa tak bisa dilalui akibat ketebalan salju lebih dari 50 cm.

Tidak berfungsinya kereta api cepat Eurostar yang menghubungkan London dengan Paris dan Brussels merupakan simbol penderitaan masyarakat Eropa. Setelah "neraka" itu terjadi, lebih dari 2.000 penumpang terjebak di terowongan ketika lima kereta mogok hari Jumat, dan lebih dari 10.000 penumpang tak bisa berangkat karena semua pemberangkatan kereta dibatalkan, dan Eurostar diumumkan dalam perbaikan hari Selasa.

Kementerian Transportasi Perancis menurunkan tim untuk menyelidiki insiden yang menyebabkan Eurostar
tak bisa mengatasi perubahan suhu udara dari temperatur beku di luar ke suhu udara hangat di dalam terowongan. Pihak Eurostar menyebutkan telah membentuk tim independen.

Badai musim dingin juga telah menyebabkan kekacauan di daratan Eropa lainnya. Lalu lintas udara terpengaruh dampak buruk suhu udara dingin, minus 20 derajat Celcius di Sibiu, Rumania, di mana ketebalan salju mencapai lebih dari 50 cm, dan minus 7 derajat Celcius di Venesia, Italia.

Sebanyak 700 orang terpaksa menginap di Bandara Schipol, Amsterdam, dan banyak penerbangan dibatalkan setelah lusinan pesawat terpaksa mendarat, tak bisa terbang hari Minggu.

Jaringan rel KA Belanda juga mengalami dampak buruk dan mengimbau komuter untuk tetap tinggal di rumah. Salju tebal telah menyebabkan lebih dari 500 penerbangan dibatalkan di Bandara Frankfurt dan Duesseldorf di Jerman, hari Minggu.

Sebanyak 20 persen penerbangan dari Bandara Charles de Gaulle-Paris dibatalkan hari Senin. Jaringan kereta komuter dari wilayah timur ke barat yang melintasi wilayah Paris tak beroperasi dalam 12 hari terakhir ini akibat pemogokan.

Otoritas penerbangan sipil Spanyol menyebutkan 174 penerbangan dari Madrid-Barajas dibatalkan. Penerbangan dari Lisbon ke Madrid terganggu, sementara sejumlah jalan utama di Portugal utara tertutup salju.

Bandara Brussels di Belgia juga dilaporkan terganggu, dan banyak penerbangan dibatalkan.

Di Moskwa, Rusia, setelah salju turun, pemerintah setempat mengerahkan 13.000 dump truck untuk membersihkan jalan guna mengatasi kemacetan lalu lintas.

Di Inggris, pembatalan banyak penerbangan di bandara memengaruhi pertandingan Liga Premier Inggris antara Wigan dan Bolton Wanderers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar