Senin, 04 Januari 2010

Ini Cara Pelaku Bom Beraksi di Pesawat

Penerangan di pesawat telah diredupkan, sebagian besar 278 penumpang telah mengencangkan sabuk pengaman mereka. Para awak kabin sedang mempersiapkan mengencangkan ikat pinggang mereka pada penerbangan Northwest Airlines penerbangan 253. Inilah beberapa pengakuan penumpang yang menyaksikan peristiwa teror di pesawat oleh warga Nigeria, Umar Farouk Abdulmutallab.

Seperti yang VIVAnews kutip dari laman Telegraph, peristiwa terjadi sekitar 8,5 jam lepas landas dari bandara Amsterdam. Pesawat Airbus dengan pemilik baru Delta menuju perhentian terakhir, bandara Detroit. Beberapa penumpang awalnya mendengar suara seperti balon yang meletus atau petasan dari arah kabin. Ada yang melihat percikan api, sementara yang lain mencium bau asap. Saksi mata lainnya mengaku melihat api dari tempat duduk Umar Farouk Abdulmutallab.

Tetapi sebagian besar penumpang dan 11 awak pesawat belum menyadari hidup mereka dalam bahaya. Hanya sebagian kecil penumpang yang menyadari kritisnya kondisi saat itu.

Seorang pemuda asal Belanda yang duduk beberapa kursi di belakang Abdulmutallab di kursi 19A, melompat dan mendorong penumpang lain. Ia menyadari kemungkinan adanya serangan terorisme. Jasper Schuringa, seorang produser dan sutradara film dari Amsterdam menjadi pahlawan dalam peristiwa in. Dia mendengar seseorang berteriak "Api!Api!"

Melihat asap keluar dari selimut yang dipakai Abdulmutallab, Schuringa yakin sesuatu telah terjadi. Dia melihat Abdulmutallab memegang sebuah benda mirip botol sampo warna putih yang mengeluarkan api di antara kedua kakinya. "Saya langsung menarik benda itu dan mencoba mematikan api dengan tangan dan membuangnya," kata Schuringa.

Sambil meneriakkan agar segera membawa air, dia menarik Abdulmutallab dari kursi dan mendorongnya ke bagian depan pesawat. Menurut Schuringa, pandangan mata Abdulmutallab kosong.

Untuk meyakinkan tidak ada lagi bahan peledak di tubuh pemuda 23 tahun itu, Schuringa melucuti pakaian si pembawa bom. Seorang staf kabin dibantu seorang penumpang lainnya mencoba membekuk Abdulmutallab.

Penumpang yang melihat kejadian itu mengatakan melihat adegan selama empat menit yang menegangkan. Di mana, lima laki-laki dan tiga wanita bertarung melawan seorang pecinta perang yang berteriak-teriak.

Seorang penumpang paruh baya menyatakan mendengar suara letusan dan semenit kemudian ia mendengar seorang wanita berteriak "Apa yang kamu lakukan? Apa yang kamu lakukan?"

Penumpang lainnya mengatakan Abdulmutallab menyebut Afganistan. Mereka menyangka aksi itu berkaitan dengan balas dendam akibat invasi negara-negara barat ke Afganistan. Penumpang yang menyadari telah terjadi aksi teroris di pesawat mengaku sangat takut.

Salah seorang penumpang, Melinda Dennis mengaku melihat satu kaki Abdulmutallab terbakar akibat kejadian itu. "Anda masih bisa mencium bau asap saat mendarat," katanya. Beberapa saat kemudian diketahui ledakan berasal dari campuran cairan dan bubuk yang disembunyikan Abdulmutallab.

Penumpang yang duduk di sebelah Abdulmutallab di kursi 19B menyatakan pemuda ini dua kali ke kamar kecil. Dengan alasan ingin menggosok gigi, Abdulmutallab ke kamar mandi untuk kedua kalinya 25 menit sebelum insiden.

Selama 15 menit terakhir penerbangan, Mutallab ditahan di bagian depan pesawat. Pesawat tiba di bandara Metropolitan Detroit pukul 12.01 malam waktu setempat. Kepolisian dan petugas bandara segera datang disusul agen FBI.

Abdulmutallab kemudian diamankan dari pesawat. Petugas medis menyatakan, dua orang penumpang menderita luka bakar dan segera mendapat perawatan di rumah sakit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar