Sabtu, 09 Januari 2010

Dephub Tak Campuri Urusan Internal Garuda-Freeport

Kabar perseteruan antara Garuda Indonesia dengan PT Freeport mencuat setelah pengelola Bandara Mozes Kilangin, Timika, Papua, menolak mengisi avtur bagi pesawat Garuda.

Konflik tersebut disebut-sebut mucul sebagai buntut dari permasalahan sebelumnya, ketika bos PT Freeport batal diberangkatkan dengan penerbangan Garuda sebelumnya.

Namun menurut Dirjen Perhubungan Udara Departemen Perhubungan Harry Bakti, persoalan tersebut harus dipisahkan dari persoalan teknis yang terjadi saat itu.

"Saya tidak mau masuk ke sana. Kita harap Garuda segera membuka penerbangan. Yang terutama pelayanan jangan sampai terganggu," ungkap Harry saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Dephub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (5/1/2010).

Saat memberikan keterangan pers, Harry juga hanya menjelaskan teknis kekurangan BBM yang terjadi di bandara itu.

Pengelola bandara yang dibangun oleh PT Freeport, menurut Harry, pernah mengirimkan surat kepada Dephub yang menyatakan kesulitan memperoleh bahan bakar. Saat itu, pengelola hanya mampu menyediakan 8 ribu liter avtur setiap hari.

"Setelah diberi teguran, sudah direvisi dan suratnya sudah dicabut pada tanggal 3, sehingga efektif 4 Januari, avtur sudah ada tapi terbatas, 9 ribu liter per hari," jelasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar