Jumat, 27 November 2009

Outsized Freighter

Super Transporter, Large Cargo Freighter, atau apalah namanya yang pasti pesawat kargo ini berbentuk aneh membuktikan bahwa fungsi mengalahkan bentuk.
Semua berawal pada proyek ekspedisi ke bulan NASA awal tahun 1960. NASA sangat membutuhkan pesawat angkut yang sanggup membawa komponen roket Saturn V yang berukuran sangat besar. Beberapa ide seperti membuat balon angkut raksasa (blimp) dianggap terlalu rumit dan mahal Menggotong dipunggung pesawat (piggyback) dinilai terlalu beresiko.
OutsizedFreighter1

Outsized Freighter - dari kiri, Super Guppy Turbine, SAT Beluga, dan LCF Dreamlifter.

Ide segar datang dari inovator Jack Conroy dan Lee Mansdorf. Lewat perusahaan, Aero Spacelines, mereka menggulirkan ide sebuah pesawat kargo berukuran besar tanpa perlu merancang dari awal. Lebih murah dan lebih cepat dalam memperoleh sertifikasi. Sebuah pesawat penumpang empat mesin piston Boeing 377 Stratocruisers eks PANAM yang telah disingkirkan karena era jetisasi menjadi basis utama.

Guppy

Seperti terlihat dibuat secara serampangan, memperbesar bagian aft section untuk dihubungkan dengan ruang baru menggelembung sangat besar berdiameter 19 feet dan dipasang dibagian atas badan pesawat. Untuk mempermudah bongkar muat, bagian ekor dapat dibuka tutup (swing tail).

Badannya yang besar membuat rentang dan lebar sayap menjadi begitu kecil dan sepintas tidak bisa menopang badan yang super gembrot itu untuk terbang. Tapi kenyataannya ia bisa terbang untuk pertama kalinya tanggal 19 September 1962. Ia dinamakan Pregnant Guppy, Guppy hamil. Guppy nama ikan air tawar yang justru berukuran kecil. Benar-benar nama yang seaneh bentuk pesawatnya.

Banyak yang sangsi pesawat ini bisa terbang dengan aman termasuk FAA sendiri, bahkan FAA menerbitkan sertifikasi dengan syarat pesawat aneh ini tidak boleh terbang di atas kota ! Yang justru yakin malah direktur proyek Apollo, Werner Von Braun. Ia menyaksikan betapa dengan Pregnant Guppy sangat menghemat waktu perakitan roket Saturn V. Dari kontraktor-kontraktor yang terletak di pantai timur California dapat dikirim dengan cepat ke Cape Canaveral, Florida hanya membutuhkan 18 jam. Bandingkan dengan 18 hari lewat laut via Terusan Panama.

Kesuksesan Pregnant Guppy mendorong NASA membuat Super Guppy tahun 1963, lebih besar, bermesin turboprop, bertekanan sehingga dapat terbang tinggi dan terbang lebih cepat. Berbeda dengan pendahulunya, untuk bongkar muat, bagian depan yang dapat dibuka tutup kesebelah kiri sebesar 110 derajat.
Ada total 3 unit Guppy yang dipakai untuk melayani angkut kargo proyek antariksa NASA. Satu Pregnant Guppy, satu Super Guppy plus sebuah Mini Guppy yang berukuran lebih pendek buatan tahun 1967.

Beluga

Keberhasilan Guppy dilirik dari seberang lautan oleh Konsorsium yang baru terbentuk asal Eropa, Airbus Industrie. Sebanyak 4 unit C-97 Stratotanker eks USAF diubah menjadi empat Super Guppy bermesin turboprop yang sering disebut Super Guppy Turbine (SGT) digunakan pertama kali tahun 1970.
Pesawat kedua tahun 1973, ketiga dan yang terakhir tahun 1982 dan 1984. Mereka dipakai untuk merakit komponen-komponen dari tiga pabrik negara Eropa berbeda, Jerman (MBB), Inggris (BAe), dan Spanyol (CASA) untuk disatukan di Touluse, Perancis menjadi satu pesawat utuh Airbus A300.

Super Guppy tak bertahan lama, dari sisi penyediaan suku cadang saja diperoleh dari jalan kanibal pesawat Stratocruisers/Stratotanker/Stratofreighter yang masih ada di tempat penyimpanan (aircraft storage) mengingat sudah tutup produksi sejak tahun 1958. Aerospaceliners sebagai perusahaan pembuat juga telah lama bangkrut.

Tahun 1997, empat unit SGT milik Airbus dipensiunkan, mengingat efektifitasnya sudah tidak bisa lagi mengangkut selongsong pesawat badan lebar sekelas A330/A340 (dan juga nantinya Super Jumbo A380) dan telah berumur lebih dari 40 tahun. Sebelumnya Airbus sejak tahun 1991 telah mengkaji beberapa pesawat seperti B747-200, C-5 Galaxy, bahkan Antonov An-124 dan An-225 asal Rusia.

Pengkajian dan pertimbangan akhirnya menampilkan Airbus A300-600 dengan konsep sama seperti Super Guppy, menempatkan kabin kargo sangat besar dan menggelembung dibagian atas pesawat. AĆ©rospatiale dan DASA melahirkan A300-600 Super Airbus Transporter (SAT) yang terbang pertama kali September 1994.

Dengan mengandalkan dua mesin turbofans, SAT jelas lebih unggul dari Super Guppy. Diameter kabin kargo saja sebesar 25 feet, lebih besar dan untuk keluar masuk komponen, didesain tudung bagian depan yang dapat membuka keatas, tepat dibawah kokpit yang menurun 51 inchi dari desain aslinya.

Praktis, kargo tinggal dinaik turunkan otomatis dengan flatbed khusus. Beluga cukup dioperasikan 2-3 crew, pilot, kopilot dan (jika diperlukan) flight engineer. Bandingkan dengan Super Guppy yang masih manual dan membutuhkan sampai 9 orang ! Dua penerbang, dua flight engineer dan dua loadmaster plus tiga mekanik yang bertugas melepas dan menyambung kabel kontrol saat bagian depan dibuka-tutup.

Biaya operasi kira-kira separuh dari Super Guppy dengan kapasitas muatan mencapai sekitar 40 ton untuk jarak 2.700 km. Dari bentuknya ini tak heran dijuluki Beluga, lumba-lumba berdahi lebar dan bermoncong pendek. Total lima unit A300-600SAT Beluga dipakai sebagai kuda beban dan diterbangkan seluruhnya setiap hari.

Dreamlifter

Ketika proyek B787 Dreamliner diluncurkan, Boeing mengalami masalah yang sama dengan Airbus yaitu terpisah-pisahnya tempat produksi komponen di berbagai negara. Kalau Airbus masih dalam satu benua, Dreamliner terpisah antar benua dan samudra, Jepang, Italia, dan tiga kota di Amerika yang berbeda, Charleston, South Carolina, dan pemasangan terakhir komponen di markas Boeing, Everret, Washington.

Sebenarnya Boeing telah memiliki B747-400 Cargo, namun sayang dimensinya tidak mencukupi mengangkut komponen Dreamliner. Tidak perlu lama berpusing-pusing, Boeing mengambil kesuksesan konsep Guppy dan Beluga. Tapi agak berbeda, Boeing merasa tidak perlu membuat ruang kargo besar diatas pesawat, cukup memperbesar dimensi badan B747-400 varian freighter.

Untuk bongkar muat memakai konsep swing tail sama seperti Pregnant Guppy. Tidak perlu membuat yang baru, Boeing mengambil B747 bekas pakai airlines. Sebanyak empat unit B747 eks China Airlines, Air China dan Malaysia Airlines diubah menjadi Large Cargo Freighter (LCF).

Lagi-lagi tak perlu berpusing-pusing, Boeing mempercayakan saja rancang bangun modifikasi pada perusahaan asal Taiwan, Evergreen Aviation. LCF take off pertama kali tanggal 9 September 2006 di airport Taiwan Taoyuan International, tiga tahun setelah Boeing mengulirkan proyek ini. LCF yang sekilas berbentuk mirip pasta gigi raksasa ini diberi nama resmi Dreamlifter, sesuai tugasnya.

Unik

Dari sisi rancang bangun, konsep aneh Outsized Freighter telah terbukti aman tidak seperti dibayangkan kebanyakan orang. Pilot yang pernah menerbangkannya juga tidak merasakan hal berbeda, sama seperti menerbangkan pesawat kargo konvensional. Hanya satu yang perlu diwaspadai yaitu crosswind saat mendarat.

Pada pesawat Outsized Freighter yang memiliki luasan permukaan yang jauh lebih luas daripada pesawat konvensional (fenomena Weather Cock), sangat sensitif terhadap angin kencang dari arah samping. memainkan rudder ekor tidak banyak berpengaruh jika pilot menyadari terlambat sedikit saja.

OutsizedFreighter2

Perbandingan - Perbandingan tiga Outsized Freighter yang masih aktif. Dengan maks. take off weight mencapai 803.000 lbs., Dreamlifter menjadi yang terbesar dan terberat kapasitas angkutnya.
Outsized Freighter memang unik. Volume angkutnya memang menyamai pesawat kargo raksasa, tapi ia hanya sanggup mengangkut komponen besar tapi ringan. Seperti Beluga dengan kapasitas angkut 40 ton, kurang lebih sama dengan kapasitas angkut A300 Freighter, bandingkan pesawat kargo yang bervolume sama seperti An-124 yang bisa mengangkut sampai 150 ton.

Tidak mengherankan ia tidak populer sebagai pesawat kargo dan memang begitu seharusnya, terbatas hanya dipakai untuk membantu proses produksi dan perakitan pesawat, terbang dari satu airport pabrik ke airport pabrik lainnya.
Populasi di dunia bisa dihitung dengan jari, empat unit LCF untuk Boeing dan lima unit SAT untuk Airbus. NASA sendiri mempensiunkan seluruh armada Guppy yang ada sejak tahun 1991. Hanya satu unit Super Guppy yang merupakan eks Airbus buatan tahun 1984 masih dipakai NASA untuk proyek Constellation, entah sampai kapan terus dipakai. (Sudiro Sumbodo, Jakarta, 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar