Kamis, 26 November 2009

Ekspansi Garuda indonesia

Jakarta - Tahun depan Garuda Indonesia akan melakukan ekspansi dengan mengalokasikan belanja modal $ 100 juta. Menurut Direktur Keuangan Garuda, Eddy Purwanto, uang tersebut berasal dari kas internal perusahaan dan tidak seluruhnya dipakai untuk pengadaan pesawat tapi untuk meningkatkan kualitas infrastruktur, peremajaan pesawat, dan peningkatan kualitas layanan Garuda.

Armada baru yang dimiliki sebagian besar diperoleh dengan sistem sewa beli. Emapt Airbus A330-200 telah datang dan diakhir tahun total mencapai 10 unit. Sementara lima unit tipe Boeing B737-800NG akan membuat total armadanya menjadi 20 unit diakhir tahun. Total keseluruhan armada yang dimiliki Garuda menjadi 67 unit dan target untuk tahun depan menjadi 116 unit dengan penambahan 50 unit B737-800NG dan 10 unit B777-300ER.

Dengan armada ini pada tahun depan, frekuensi penerbangan akan menjadi 3000 penerbangan per minggu dari sebelumnya yaitu 1700 penerbangan per minggu dengan target 27 juta penumpang dari sebelumnya sebanyak 10 juta penumpang. Sehingga laba yang diperoleh tahun depan diprediksi akan mencapai Rp.3.75 triliun
IPO

Mengenai IPO (Initial Public Offering) atau penawaran saham ke publik, Dirut Garuda, Emirsyah Satar mengatakan akan terlaksana pertengahan tahun 2010. Dari IPO itu Garuda berharap akan mendapat suntikan dana sebesar $300-400 juta.

Dana ini dimanfaatkan untuk pengembangan usaha, penyewaan pesawat dan penambahan modal. Mengenai hutang $100 juta ke Bank Mandiri, Garuda tidak akan menggunakan dana IPO itu tapi lewat restrukturisasi. Ijin sudah diperoleh dari Kementrian BUMN dan DPR untuk menjual maksimal 40%, tapi belum diketahui apakah dilepas seluruhnya yang sangat tergantung dari kondisi pasar.

Keputusan membolehkan go publik ini disebabkan alasan membaiknya keuangan Garuda dari tahun ke tahun. Tahun 2004, Garuda masih merugi Rp.800 miliar, berkurang Rp.668 miliar tahun 2005 dan menjadi Rp.196 miliar pada tahun 2006. Laba bersih Rp.60 miliar diperoleh Garuda pada tahun 2007 dan pada tahun 2008 naik menjadi Rp.670 miliar. (SS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar